Ersa pun hidup dengan ditemani oleh Dark hingga kini
berusia 20thn. Ersa menganggap Dark sebagai sahabatnya, beda dengan Dark yg
diam-diam memendam perasaan cinta pada Ersa. Mungkin rasa itu timbul karna
kebersamaan dan rasa ingin melindungi yang dimiliki Dark, meski ia tahu bahwa ia hanyalah sebuah
alat yg digunakan oleh penyihir. Karna tau bahwa perasaannya tak akan berbalas,
ia pun berjanji akan selalu menjaga dan selalu berada di sisi Ersa hingga akhir
hidup Ersa, walau hanya sebagai sebuah alat.
Meski
telah berlalu selama 10thn, dendam yg dimiliki Ersa tak kunjung padam dan kian
membesar, hingga Ersa pun bertujuan untuk meneruskan apa yg ayahnya lakukan,
yaitu melakukan kontrak permanen dengan Dark sehingga kegelapan bisa
menggunakan seluruh kemampuannya untuk menghancurkan kerajaan Etosia. Langkah2
untuk melakukan kontrak tersebut telah ditulis dengan jelas dalam catatan yg
dibuat oleh ayahnya. Disitu tertulis langkah dan syarat yg diperlukan untuk
melakukan kontrak. Ersa pun mengikuti buku tersebut hingga tahap terakhir. Dan
di tahap terakhir tertulis “setelah kontrak terikat, belum tentu kegelapan
langsung dapat menggunakan kekuatanya, karna kekuatan sang kegelapan hanya akan
muncul saat hati sang kegelapan menjadi tempat tergelap yg ada didunia”.
“apa maksudnya ini dark??” Tanya Ersa.
“a, aku sungguh tak tahu!!” jawab Dark.
“bukankah hati sang kegelapan memang gelap??!! Kenapa
tertulis belum tentu??.” tanya Ersa lagi.
“sudah ku bilang aku tidak tahu!! Mungkin saja ada
kesalahan dalam langkah2 sebelumnya!! Balas Dark.
Dark tau bahwa
alasan kontraknya tak kunjung jadi adalah karna hatinya bukanlah tempat
tergelap di dunia, Di dalam hati dark ada secercah cahaya yg menghangatkan Dark,
yaitu perasaanya terhadap Ersa.
Ersa pun
mengulang kembali langkah kontraknya dan meneliti setiap kesalahan yg ada
selama berbulan bulan, tapi percuma karna tidak ada yg salah dengan langkahnya.
Dan keputusasaan pun menghampiri Ersa. Ia pun mencoba beristirahat sejenak
dari usaha yg ia lakukan.
“apa aku
berhenti saja ya dark??” kata Ersa tiba2
“aku sih
terserah padamu saja, toh terjadi atau tidaknya kontrak aku akan terus
menjagamu. Dan lagi, hidup normal pun tidak ada salahnya.” Balas Dark
“ tapi aku tak
akan pernah melupakan dendam ini, suatu saat etelah aku temukan jawabannya, aku
akan kembalikan apa yang telah tau Bangka itu lakukan terhadap keluarga ku, dan
pada saat itu aku ingin kau gtaerus bersama ku!!” Kata Ersa sambil tersenyum
lembut kepada Dark
“tentusaja
Ersa, tentu saja!!” balas Dark.
sebenarnya Dark pun memiliki dendam yang sama besarnya dengan Ersa, namun rasa cintanya pada Ersa lebih besar lagi.
"mungkin selamanya kontrak ini tak akan pernah selesai selama aku memiliki perasaan ini,, karna itu aku harus mencari jalan lain agar aku bisa berguna bagi Ersa" pikir Dark
Ersa pun mencoba untuk hidup seperti orang biasa, ia pun mulai melakukan pekerjaan di sebuah desa kecil, ia bekerja sebagai seorang asisten pembuat roti manis di sebuah desa kecil. Meski awalnya ditolak, dengan semangat yang dimilikinya, ia pun diterima. jarak dari rumah Ersa ke desa sangatlah jauh, sehingga dark selalu mengantarkan dan menjemput Ersa. Dengan kemampuan Dark yang sekarang, beberapa kilo meter hanya menghabisakan waktu 15menit. Ersa pun melewati hari2 sebagai orang biasanya dengan tenang.
Karna Ersa sudah resmi menjadi pegawai toko roti Tn.Edgar, Tn.Edgar pun mengundang Ersa untuk mempelajari tekhnik membuat roti manis yang baik dari istrinya.
"aku harus memberi tahu dark.. Comunica Esteria (Mantra Komunikasi jarak jauh) "
"halo dark,,"
"ada apa Ersa??"
"hari ini Tn. Edgar boss ku mengajakku kerumahnya untk belajar cara membuat roti manis yang baik jadi, kau tidak perlu menjemputku."
"mengapa tidak kalian lakukan di toko saja??"
"karna aku akan langsung diajarkan oleh ahlinya, Ny.Edgar"
"kalau begitu aku tinggal menjemputmu di rumah Tn.Edgar saja kan?!"
"ehmmm... itu... aku ingin melihat kebun bunga yang ada di hutan , kau tau kan aku suka bunga!! lagi pula, aku kan bukan anak kecil lagi.."
"aku tau kau bukan anak kecil, tapi..."
"tenang saja, orang istana pasti tidak akan mengenali aku lagi!!"
"yah.... baiklah, tapi jika sesuatu terjadi padamu, langsung lafalkan mantra pemanggil mu!!"
"ya, pasti!!"
setelah selesai berlatih cara membuat roti mansi dirumah Tn. Edgar, Ersa pun pulang ke rumah tanpa diantarkan Dark. Ia berjalan sendirian melintasi Hutan. Dihutan Ersa melihat segerombolan pasukan istana yang dipimpin oleh seorangberbaju zirah perak mengkilap datang dari arah desa. barisan pasukan itu begitu kompak dan rapih. karna merasa penasaran dan tertarik dengan kerapihan barisan pasukan tersebut, Ersa pun mengikuti pasukan itu.
to be continued
sebenarnya Dark pun memiliki dendam yang sama besarnya dengan Ersa, namun rasa cintanya pada Ersa lebih besar lagi.
"mungkin selamanya kontrak ini tak akan pernah selesai selama aku memiliki perasaan ini,, karna itu aku harus mencari jalan lain agar aku bisa berguna bagi Ersa" pikir Dark
Ersa pun mencoba untuk hidup seperti orang biasa, ia pun mulai melakukan pekerjaan di sebuah desa kecil, ia bekerja sebagai seorang asisten pembuat roti manis di sebuah desa kecil. Meski awalnya ditolak, dengan semangat yang dimilikinya, ia pun diterima. jarak dari rumah Ersa ke desa sangatlah jauh, sehingga dark selalu mengantarkan dan menjemput Ersa. Dengan kemampuan Dark yang sekarang, beberapa kilo meter hanya menghabisakan waktu 15menit. Ersa pun melewati hari2 sebagai orang biasanya dengan tenang.
Karna Ersa sudah resmi menjadi pegawai toko roti Tn.Edgar, Tn.Edgar pun mengundang Ersa untuk mempelajari tekhnik membuat roti manis yang baik dari istrinya.
"aku harus memberi tahu dark.. Comunica Esteria (Mantra Komunikasi jarak jauh) "
"halo dark,,"
"ada apa Ersa??"
"hari ini Tn. Edgar boss ku mengajakku kerumahnya untk belajar cara membuat roti manis yang baik jadi, kau tidak perlu menjemputku."
"mengapa tidak kalian lakukan di toko saja??"
"karna aku akan langsung diajarkan oleh ahlinya, Ny.Edgar"
"kalau begitu aku tinggal menjemputmu di rumah Tn.Edgar saja kan?!"
"ehmmm... itu... aku ingin melihat kebun bunga yang ada di hutan , kau tau kan aku suka bunga!! lagi pula, aku kan bukan anak kecil lagi.."
"aku tau kau bukan anak kecil, tapi..."
"tenang saja, orang istana pasti tidak akan mengenali aku lagi!!"
"yah.... baiklah, tapi jika sesuatu terjadi padamu, langsung lafalkan mantra pemanggil mu!!"
"ya, pasti!!"
setelah selesai berlatih cara membuat roti mansi dirumah Tn. Edgar, Ersa pun pulang ke rumah tanpa diantarkan Dark. Ia berjalan sendirian melintasi Hutan. Dihutan Ersa melihat segerombolan pasukan istana yang dipimpin oleh seorangberbaju zirah perak mengkilap datang dari arah desa. barisan pasukan itu begitu kompak dan rapih. karna merasa penasaran dan tertarik dengan kerapihan barisan pasukan tersebut, Ersa pun mengikuti pasukan itu.
to be continued